Menulis, Sebuah Panggilan

Literatur Perkantas Jatim Blog Menulis, Sebuah Panggilan
0 Comments

Kekristenan dimulai dari iman yang berasal dari firman Allah. Allah sendiri yang telah memanggil dan menerangi hati hamba-hamba-Nya dari generasi ke generasi, untuk menuliskan secara rinci tentang siapa Dia dan rencana agung bagi umat-Nya. Tulisan-tulisan yang tersimpan selama ribuan tahun ini dikumpulkan dan disusun menjadi Alkitab yang kita baca hingga hari ini. 

Bayangkan, seandainya firman Allah itu tidak dituliskan, bagaimana mungkin akan sampai kepada kita. Sebagaimana Roma 10:13-14 mengatakan,

Sebab barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan. Tetapi bagaimana mereka berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia.
Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?

Karena itu, kekristenan bukanlah iman yang berhenti pada diri sendiri, tetapi rindu agar orang lain juga dapat mendengar kabar baik melalui pengajaran yang benar serta kesaksian hidup yang nyata.

Menulis bukanlah hak istimewa segelintir orang yang berbakat, seperti Musa, Daud, Paulus pada zaman dahulu; ataupun Timothy Keller, Gary Thomas, Dallas Willard pada masa sekarang ini. Akan tetapi, menulis adalah panggilan sekaligus tantangan bagi setiap orang percaya. Tidak bisa tidak, kita diutus untuk memberitakan karya keselamatan Allah, agar setiap orang yang hidup pada zaman ini pun dapat mengenal firman-Nya yang menuntun kepada iman yang benar. 

Tanpa kita sadari di era digital ini, setiap kita memiliki smartphone yang dilengkapi dengan berbagai fitur untuk menulis dan mengakses berita. Di tengah berbagai daya tarik berita yang menyesatkan, marilah kita menekuni panggilan-Nya. 

Menjadi pewarta yang menulis karena kasih, serta tidak malu menceritakan keagungan Tuhan serta karya-Nya yang mengubahkan hidup. Tentu saja, menulis tidak selalu mudah. Ketika Tuhan menyingkapkan pesan yang bermakna melalui firman-Nya, dan Roh Kudus menggerakkan jari jemari di atas papan tombol, kiranya lahir tulisan-tulisan yang menggarami dan menerangi zaman ini. 

Oleh Grace Kartika 

(* Penulis membantu editorial di beberapa buku Literatur Perkantas Jatim)

Categories:
jperkantas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Launching Exploring My Emotions: Mencicip Pengalaman Memproses Emosi
Suasana  Minggu sore, 21 September 2025, di Baca Buku Tebet terasa hangat dan akrab. Di
Penerbit Kristen di IIBF 2025: Supaya Tidak Tersingkir, lalu Tenggelam
“Benarkah penerbit Kristen mulai tersingkir dan tenggelam?” Itu adalah pertanyaan besar yang muncul dan menguat
Seminar Kebangsaan: Menjawab Panggilan Menjadi Agen Kemajuan
Pada Selasa, 23 September 2025, Literatur Perkantas Jawa Timur bersama dengan Transform-world Connect Indonesia (TCI)
Temu Pembaca Surabaya: Perpustakaan sebagai Ruang Perjumpaan
Bagaimana seorang Kristen dapat mengerti buku apa yang tepat untuk ia baca? Salah satu jawabannya
Roadshow LPJ edisi Kediri: Membaca untuk Mendukung Pemuridan
“Membaca bisa menolong kita dalam pemuridan.” Kalimat sederhana itu membuka suasana hangat di Perkantas Kediri
Belajar Memproses Emosi bersama Tuhan dalam Talkshow Merajut
“Perlukah memproses emosi kita bersama Tuhan?” Sebagai orang Kristen, terkadang kita sering menyanggah dan memendam