Pelayanan melalui Misi Literatur dan Literasi Kristen

Literatur Perkantas Jatim Berita Pelayanan melalui Misi Literatur dan Literasi Kristen
0 Comments

Literatur Perkantas Jatim (LPJ) kembali menunjukkan komitmennya dalam pelayanan misi melalui literatur dan literasi Kristen. Dalam acara Kamp Nasional Mahasiswa 2025 yang berlangsung di Jakarta pada Agustus lalu, LPJ berkesempatan melakukan presentasi dalam sesi kapita selekta lembaga misi. Dengan visi “Jumpa Kristus, Jalin Pemuridan, Jangkau Jiwa,” LPJ menegaskan perannya sebagai lembaga misi yang berfokus pada penyediaan bahan bacaan berkualitas bagi siswa, mahasiswa, dan alumni.

Presentasi dilakukan pada 14 Agustus 2025. Diwakilkan oleh Kak Yemima dan Kak Diaz, staf dari Literatur Perkantas Jatim, mereka memaparkan bahwa sebagai penerbit Kristen, LPJ tidak hanya menerbitkan buku, tetapi juga mengembangkan literasi Kristen melalui sebuah wadah yang dinamai Rima Rilis (Murid Membaca, Murid Kristus Menulis). Program ini bertujuan membangun budaya membaca dan menulis di kalangan generasi muda serta memperlengkapi mereka menjadi penulis Kristen yang berintegritas. Dalam presentasi tersebut, LPJ menekankan pentingnya literasi sebagai bagian dari pemuridan holistik yang menjangkau setiap aspek kehidupan.

Sesi presentasi yang berlangsung dua kali ini dihadiri oleh sekitar 20-30 peserta per sesi. Salah satu peserta, Dominggus, mengajukan pertanyaan yang menarik perhatian: “Apa yang terjadi bila kita dihadapkan pada tantangan AI?” Pertanyaan ini mencerminkan keresahan banyak pihak terkait perkembangan teknologi yang semakin pesat. LPJ mengakui bahwa tantangan AI menjadi isu penting yang harus dihadapi dalam pelayanan literasi Kristen. Namun dibanding AI, buku menyediakan pengalaman dan pemikiran nyata dari manusia, dan ringkasan yang dirangkum AI kebanyakan belum tentu kebenarannya dan harus diriset lebih dalam.

Generasi ini mungkin minat baca yang rendah, tapi bisa jadi itu karena mereka belum berjumpa dengan buku yang sesuai kebutuhan dan kesukaan mereka. Yemima menyarankan kepada para peserta untuk mencoba berkenalan dengan buku-buku yang mudah dibaca, seperti komik atau buku yang lebih dominan di ilustrasi/gambar.

Sebagai lembaga misi, LPJ percaya bahwa literasi bukan hanya soal membaca dan menulis, tetapi juga tentang membentuk cara pandang yang alkitabiah dan membawa transformasi spiritual. Melalui buku-buku yang diterbitkan dan program-program literasi seperti Rima Rilis, LPJ ingin melibatkan anak-anak muda Kristen untuk menjadi bagian dari upaya menjangkau dunia melalui tulisan-tulisan yang memuliakan Kristus.

LPJ mengakhiri sesi dengan meminta dukungan doa dari para peserta dan masyarakat Kristen agar pelayanan mereka terus berdampak bagi generasi muda. “Kami percaya bahwa melalui literasi, kita menyediakan sebuah jembatan bagi orang-orang Kristen untuk melayani dan mewartakan kabar baik ke dunia,” ujar Kak Yemima.

Dengan semangat yang terus menyala, LPJ berharap dapat terus menjadi alat Tuhan dalam membangun generasi Kristen yang mau bertumbuh dalam membaca supaya dapat berjumpa Kristus, mengerjakan pemuridan dan menjangkau jiwa. (YGP)

Categories:
jperkantas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Launching Exploring My Emotions: Mencicip Pengalaman Memproses Emosi
Suasana  Minggu sore, 21 September 2025, di Baca Buku Tebet terasa hangat dan akrab. Di
Penerbit Kristen di IIBF 2025: Supaya Tidak Tersingkir, lalu Tenggelam
“Benarkah penerbit Kristen mulai tersingkir dan tenggelam?” Itu adalah pertanyaan besar yang muncul dan menguat
Seminar Kebangsaan: Menjawab Panggilan Menjadi Agen Kemajuan
Pada Selasa, 23 September 2025, Literatur Perkantas Jawa Timur bersama dengan Transform-world Connect Indonesia (TCI)
Temu Pembaca Surabaya: Perpustakaan sebagai Ruang Perjumpaan
Bagaimana seorang Kristen dapat mengerti buku apa yang tepat untuk ia baca? Salah satu jawabannya
Roadshow LPJ edisi Kediri: Membaca untuk Mendukung Pemuridan
“Membaca bisa menolong kita dalam pemuridan.” Kalimat sederhana itu membuka suasana hangat di Perkantas Kediri
Belajar Memproses Emosi bersama Tuhan dalam Talkshow Merajut
“Perlukah memproses emosi kita bersama Tuhan?” Sebagai orang Kristen, terkadang kita sering menyanggah dan memendam