“Benarkah penerbit Kristen mulai tersingkir dan tenggelam?” Itu adalah pertanyaan besar yang muncul dan menguat setelah tim Literatur Perkantas Jatim mengunjungi pameran buku akbar IIBF (Indonesia International Book Fair) dari tahun ke tahun.
Beberapa tahun terakhir ini Tim Literasi LPJ rutin melakukan kunjungan ke Jakarta. Kami mengikuti seminar, mengadakan Pelatihan Literasi, Temu Pembaca, Launching buku baru dan juga mengerjakan beberapa proyek buku penulis lokal. Di sela-sela itu kami juga rutin melakukan kunjungan ke pusat-pusat literasi seperti perpustaakaan, toko buku dan pameran buku.
Tiga kali kami hadir di perhelatan buku terbesar di Indonesia yang di inisiasi oleh IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia) tersebut, namun kami hadir hanya sebagai pengunjung saja. Dalam pengamatan kami, tidak satu pun ada penerbit Kristen yang hadir dalam pameran buku tersebut. Biaya stand yang mahal mungkin jadi salah satu penyebabnya. “Tersingkir” mungkin kata yang tepat walau tak enak didengar. Begitulah nasib penerbit kristiani nampaknya.
Persekutuan Literatur Kristen Indonesia
Sejak beberapa tahun terakhir, khususnya setelah pandemi dan naiknya perpindahan pasar ke daring, banyak toko buku harus tutup permanen. Namun rupanya, hal ini juga dialami oleh banyak toko buku dan penerbit Kristen.
Di sisi lain, buku-buku di perpustakaan dan toko buku besar seperti Gramedia, dipenuhi oleh buku-buku sekuler dan buku-buku yang ditulis oleh penulis muda yang sangat dinamis namun tak satupun ada penulis kristiani di sana. Melihat kondisi ini, muncul kerinduan kami mengajak beberapa penerbit Kristen berkolaborasi bersama untuk ikut IIBF 2025.

PLKI dari gabungan 6 penerbit Kristen
Persekutuan Literatur Kristen Indonesia (PLKI) kami gunakan sebagai nama untuk mewakili keikutsertaan kami. Kami bersyukur, akhirnya ada enam penerbit Kristen yang tergabung dalam PLKI untuk mengikuti perhelatan IIBF, yaitu: Literatur Perkantas Jatim, Yayasan Kristen Bina Kasih, Gloria, Literatur Perkantas Nasional, Lembaga Literatur Baptis dan Lembaga Alkitab Indonesia (LAI).
Sebelum hari-H tiba, kami sering bejumpa dalam koordinasi via zoom. Kami bersama-sama memikirkan bagaimana mengundang dan mengajak umat Kristiani untuk datang dan mengunjungi pameran kami di IIBF nantinya. Promosi dilakukan dengan sangat gencar, melalui surat undangan ke gereja-gereja, prmosi dan ajakan melalui sosia media, melalui acara-acara seminar on site dan online kami upayakan agar gaung semangat pameran ini bisa digemakan ke khalayak ramai secara khusus di kalangan gereja.
Pengalaman Tak Terlupakan di IIBF 2025
Selama 4 hari pada 24-28 September 2025 di Jakarta Covention Center, kami bersatu dan bersehati melakukan pameran bersama. Di tengah suasana demo kota Jakarta pada 24 September, ketika diberlakukan penutupan gerbang tol sekitar Semanggi, beberapa rekan penerbit cukup kerepotan menuju JCC apalagi para pengunjung.
Namun heran sekali banyak juga pengunjung yang menembus kemacetan dadakan tersebut. Pengunjung pameran IIBF 2025 dan stand kami mencapai puncaknya di Sabtu siang, membuat rekan-rekan yang menjaga stand sempat kewalahan. Kami beruntung karena mendapatkan stand dengan nomor urut 1, terletak di pintu kedua, jadi ketika pengunjung masuk ruangan, mata mereka langsung tertuju pada buku-buku di stand kami. Beberapa kali kami melihat para pengunjung berhenti tepat di depan produk Alkitab, atau buku tentang relasi, dan juga buku anak.
Kami mendapatkan info resmi dari panitia bahwa secara keseluruhan total pengunjung IIBF tahun ini adalah 204.340 orang. Wow, jumlah yang sangat besar!

Keberagaman pengunjung stand PLKI
Secara umum kami bersyukur dengan sinergi dan kolaborasi ini. Kami bisa saling bekerjasama dan mengambil peran masing-masing dengan sangat baik. Secara keseluruhan hasil penjualan masing -masing penerbit juga sangat di luar dugaan.
Kami juga bersyukur melihat pengunjung yang sangat antusias mencari buku-buku yang kami display, bukan saja pengunjung kristiani tapi juga non-kristiani . Doa kami untuk mewartakan kabar baik melalui buku dan literatur kristiani setidaknya sudah menemukan jalannya.
Doakan agar kesatuan penerbit-penerbit Kristiani di Indonesia terus bisa di lakukan melalui kegiatan pameran seperti ini. Tuhan memberkati!
Teks: Ria Agustina
Penyunting: Mima GP

 
					 
                         
                         
                         
                         
                        