Buku yang Baik

Literatur Perkantas Jatim Blog Buku yang Baik
0 Comments

Hidup saya telah dibentuk oleh serangkaian pertemuan yang baik dengan Tuhan dan buku-buku yang baik. Bahkan, Tuhan telah menggunakan buku-buku yang baik untuk membantu saya bertumbuh dan menjadi dewasa. 

Jadi, pertemuan dengan buku-buku yang baik ini bukanlah suatu kebetulan belaka, melainkan sebuah rencana ilahi. Telah dikatakan bahwa kita adalah apa yang kita makan. Karena buku adalah makanan bagi jiwa, saya pikir kita adalah apa yang kita baca. 

Sama seperti kondisi fisik kita yang dapat berubah ketika kita mengubah apa yang kita makan, sikap kita pun dapat berubah ketika kita mengubah apa yang kita baca. Buku-buku yang baik adalah jalan menuju bahasa yang baik, pemikiran yang baik dan sikap yang baik.

Kata tao dalam bahasa Tionghoa () berarti “jalan”. Kata ini juga bisa berarti “terbuka”. Ketika kita membuka buku, jalan akan terbuka bagi kita. Hati kita terbuka. Hidup kita, masa depan kita dan keabadian kita terbuka. 

Ketika kita membaca, kita menemukan jalan yang sebelumnya tersembunyi. Saya senang melihat semangat dan hati seorang penulis dalam sebuah buku karena hal ini memungkinkan saya untuk berdialog dengan penulis saat saya membaca. 

Buku adalah instrumen ilahi yang membantu saya bertemu dengan orang-orang baik tanpa memandang ruang dan waktu. Buku-buku yang baik adalah harta karun, tetapi Kitab dari segala kitab adalah Alkitab. Saya menemukan jalan ketika saya membaca Alkitab. Saya bertemu dengan Yesus dan mendapatkan kehidupan baru ketika saya membaca Alkitab. 

Ketika kita membaca Firman kehidupan, kehidupan Allah mengalir ke dalam diri kita; jiwa kita disembuhkan, roh kita dikuatkan, dan kita dipenuhi dengan berlimpah. Tetapi kita juga harus membaca buku-buku yang baik – buku-buku klasik – selain Alkitab. Buku-buku ini mengandung kebenaran yang tidak berubah dan menjawab banyak masalah kehidupan. Buku-buku ini mengandung bahasa umum yang melampaui waktu, kata-kata seperti penderitaan, rasa sakit, mimpi, iman, harapan dan kasih. 

Kita dapat memperoleh inspirasi, pengetahuan dan kebijaksanaan transenden dari buku-buku yang baik. Belajar membawa perubahan karena ide-ide merangsang dan menantang kita, dan buku adalah alat belajar kita. Perubahan terjadi ketika ada konfrontasi antara pengetahuan yang sudah ada dan pengetahuan baru. Dengan membaca, kita menjadi tahu hal-hal baru dan dapat berkenalan kembali dengan hal-hal yang pernah kita ketahui namun telah kita lupakan. 

Buku dapat membuka mata kita, membantu kita untuk mempertimbangkan apa yang sudah kita ketahui dan apa yang belum kita ketahui. Kita dapat tercerahkan oleh apa yang kita baca. Allah mengasihi buku. 

Bahkan, buku adalah ide Allah. Allah mengijinkan Musa untuk menulis sebagian dari Alkitab. Dia memerintahkan Yosua untuk membaca dan merenungkan Alkitab. Bahkan Yesus secara teratur membaca Alkitab. Menjelang akhir hidupnya di penjara Romawi, rasul Paulus meminta Timotius untuk “membawa kitab-kitab” kepadanya. Buku-buku itu adalah harta yang sangat berharga bagi Paulus yang kesepian. Buku dapat menjadi teman kita ketika kita merasa kesepian. 

Buku memberikan semua yang mereka miliki untuk mereka yang mencintainya. Buku-buku itu memperlihatkan kepada kita cita-cita yang indah, mereformasi dan memperbaharui cara berpikir kita, menyebabkan revolusi pemahaman, memberi kita kebijaksanaan, dan mengajarkan kita seni cinta. Masa depan yang penuh harapan adalah milik para pembaca. 

Begitu banyak pemimpin besar dunia yang merupakan pembaca yang produktif. Harta karun umat manusia tersembunyi di dalam buku-buku besar. Ingatlah bahwa ada banyak jalan di dalam buku, sehingga para pembaca buku memiliki kekayaan rohani. Bahkan sekarang pun Allah bekerja melalui buku-buku yang baik. Lebih dari apa pun, Dia sedang bekerja melalui Kitab di atas segala kitab. 

Marilah kita membaca buku-buku yang baik dan, lebih dari segalanya, membaca Alkitab. Kembalilah kepada Allah yang berbicara melalui Alkitab, karena dengan demikian kita bertumbuh dalam kedewasaan dan kegunaan bagi kerajaan Allah.

Buku yang baik akan menemukan pembaca yang tepat, yang akan membuatnya bertumbuh dan berbuah lebat.

Taken from Spirituality of Gratitude by Joshua Choonmin Kang. Copyright (c) 2015 by Joshua Choonmin Kang. Used by permission of InterVarsity Press, P.O. Box 1400, Downers Grove, IL 60515, USA. www.ivpress.com. From Jeff Crosby/LittWorld 2018.

 

Categories:
jperkantas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Menulis, Sebuah Panggilan
Kekristenan dimulai dari iman yang berasal dari firman Allah. Allah sendiri yang telah memanggil dan
Menyajikan Tulisan yang Hidup dan Menjadi Berkat
Menyajikan Tulisan yang Hidup dan Menjadi Berkat: Rangkaian Kegiatan Literasi bersama Dr. Miriam Adeney “Munculnya
Inspirasi Membaca dan Menulis
Buku-buku yang baik telah menolong sebagian dari kita untuk mengalami perjumpaan dengan Tuhan, serta bertumbuh
Menulis, Sebuah Panggilan
Kekristenan dimulai dari iman yang berasal dari firman Allah. Allah sendiri yang telah memanggil dan
Paradoks Salib
Salib adalah simbol yang sarat dengan paradoks. Saat ini, di tengah budaya populer, salib mungkin
Salib, Tiadakan Hak?
Beberapa hari terakhir ini, aku secara tidak sengaja memiliki hobi mengamati kehidupan beberapa orang di
Inspirasi Membaca dan Menulis
“Infinities hidden by a leaf, constellations hidden by a branch.” (Dunia tak terbatas tersembunyi di